WISATA BENCANA – LUMPUR SIDOARJO (LAPINDO)

lapindoSidoarjo, nglarastenan – Kehebohan semburan lumpur dari pengeboran di Kabupaten Sidoarjo ini sudah sangat terkenal diseantero Indonesia, bahkan mungkin dunia. Kehebohan yang luar biasa ini juga yang membuat penulis penasaran akan semburan lumpur, yang sudah terjadi sejak Ferbruari 2006 silam. Ribuan meter kubik lumpur yang bercampur dengan air dan gas alam, mungkin juga telah mencapai jutaan meter kubik.

Dipandu oleh seorang korban lumpur, Solih kawan itu namanya, penulis mendapatkan banyak informasi yang selama ini hanya menjadi teka-teki sendiri. Lumpur yang begitu banyak dan luas, sulit membayangkan bagaimana asal muasal dan terjadinya bencana ini. Saat ini kejadian tersebut adalah bencana bagi warga maupaun pemilik usaha didaerah tersebut, namun tidak menutup kemungkinan diwaktu yang akan datang akan menyimpan cerita dibalik bencana ini.

Bersyukur sekali penulis dapat mendekat sampai radius lebih kurang 300 meter dari pusat semburan  saat ini. Semburan gas yang bergemuruh telah membawa gas dan asap yang cukup tebal dan aroma yang cukup menyesakkan bagi orang yang tidak terbiasa, termasuk penulis.

Dengan jarak yang cukup dekat itu, serasa sangat dahsyat, penuh teka teki , apa yang proses yang sedang terjadi disana? Wa’allahu alam.

Untuk mencapai titik semburan penulis harus memutas dengan naik ojeg. Lebih kurang 5 kilometer dengan cara memutar penulis baru dapat mencapai tempat ideal untuk melihat dari dekat semburan tersebut. Selama perjalanan penulis mendapat informasi dari narasumber, bahwa orang yang ditenda di atas tanggul tetap tidur di situ, padahal bahaya mengancap setiap saat.

Ditengah-tengah lumpur menuju pusat semburan masih ada nisan, makam Drs. KH. Anas Al Ayyubi dan tetap dipertahankan meski nantinya lumpur akan menenggelamkan tempat tersebut. Dimakam ini juga disedikan tempat Wudhu’ dan juga tempat untuk berdo’a lengkap dengan sajadah.

pori-poriTak lama kami lanjutkan menuju titik semburan, dimana sudah ada beberapa orang disana. Subhanallah, sungguh kuasa Tuhan Maha Segalanya. Hamparan lumpur, baik yang sudah kering maupun yang masih basah terhampar luas sejauh mata memandang. Disisi barat berbatasan dengan Jalan Raya Porong sudah tidak terlihat dari pusat semburan, dan nun jauh di sebelah barat daya terlihat gunung Penanggungan yang diselimuti kabut.

Menurut nara sumber yang memandu penulis, kejadian tenggelamnya desa mereka hanya setengah hari. Jadi tidak mungkin bisa menyelamatkan harta benda yang mereka miliki. Begitu cepat, dan dahsyat. Bahkan narasumber seperti flaskback ke masa dimana kampung halamannya tenggelan oleh dahsyatnya lumpur saat itu sambil menawan kesedihan yang mendalam.

penanggunganMereka lebih suka bekerja dipabrik seperti dulu, tidak seperti sekarang harus ngojek dengan penghasilan yang tidak menentu. Masih terlihat dengan jelas bekas jalan tol porong yang putus, dan tingginya tanggul di pinggir jalan dan rel kereta api ini membuat penulis membayangkan sesuatu yang menakutkan.

Melihat video yang kami dapatkan dari pemandu tadi jelas terpotret seperti apa kejadian, day-to-day sampai sekarang. Pusat semburan yang berdiameter lebih kurang 60 meter ini seperti kawah gunung berapi, hanya bedanya yang dikelaurkan lumpur cair bercampur gas dan air. Jadi sangat berbahaya sekali bila terjadi hujan besar dan terus menerus, melihat tingginya tanggul dan luasnya material. end/kd